Sudahkah Anda memotivasi diri hari ini? Atau masih takut dengan perasaan-perasaan yang mengungkap takdir Anda lebih baik atau buruk nanti? Sebaiknya singkirkan sedikit demi sedikit perasaan yang membuat ciut nyali Anda untuk menatap masa depan. Jika Anda telah memahami itu maka sekarang yang Anda butuhkan hanyalah modal “SEMANGAT” yang akan mengantarkan Anda pada gerbang kesuksesan hari ini.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan ketika menyikapi takdir dan nasib hidup saat ini? Apakah kita hanya bisa berpangku tangan mendapati kondisi tidak menyenangkan saat ini? Atau Anda memilih berjuang dengan kekuatan sendiri dan tidak menyandarkan nasib pada bantuan orang lain? Masing-masing pilihan mengandung konsekuensi dan tanggungjawab yang berbeda. Berdiam diri memang tidak mengandung resiko gagal. Namun berjuang dengan motivasi tinggi selamanya tidak akan merugi.
Ilustrasi Berikhtiar Tanpa Henti Ilustrasi Berikhtiar Tanpa Henti Manusia pada umumnya sering terkaburkan oleh pengertian takdir dan nasib sehingga mempengaruhi motivasi diri. Secara sederhana saya dapat menuliskan bahwa takdir tidak dapat diubah, sedangkan nasib manusia bisa diperbaiki. Orang-orang yang pesimis dan tidak memiliki motivasi diri dalam memandang hidup dan kehidupan, akan menyerahkan nasib mereka pada lingkaran kehidupan. Ada kalanya mereka terjebak pada prinsip nrimo ing pandum sehingga kondisi hidupnya begitu-begitu saja, tidak ada perubahan.
Bagi orang-orang yang memiliki semangat dan motivasi dalam hidup, mereka meyakini bahwa nasib manusia dapat diperbaiki. Nasib dapat diubah dan harus diupayakan karena Tuhan tidak akan mengubah nasib manusia bila manusia tersebut tidak berusaha mengubahnya. Bila sekarang Anda sedang bernasib buruk, sekarang adalah saat yang paling tepat untuk berjuang keras dan berupaya mendapatkan nasib yang jauh lebih baik. Jika bukan Anda sendiri yang berusaha, lalu siapa lagi? Bangkitkan motivasi diri Anda, baik motivasi diri internal maupun motivasi diri eksternal.
Takdir baik dan buruk telah dituliskan oleh Tuhan sejak manusia dalam kandungan. Hal tersebut merupakan salah satu rukun iman yang harus diyakini oleh setiap manusia. Sedangkan nasib Anda di masa depan merupakan satu pilihan yang dihasilkan dari langkah-langkah positif yangbisa Anda tentukan sendiri untuk memulainya apakah hari ini? Besok? Atau Lusa? Semua itu hanya bisa diungkap dan ditentukan oleh Anda sendiri dan bukan orang lain.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan ketika menyikapi takdir dan nasib hidup saat ini? Apakah kita hanya bisa berpangku tangan mendapati kondisi tidak menyenangkan saat ini? Atau Anda memilih berjuang dengan kekuatan sendiri dan tidak menyandarkan nasib pada bantuan orang lain? Masing-masing pilihan mengandung konsekuensi dan tanggungjawab yang berbeda. Berdiam diri memang tidak mengandung resiko gagal. Namun berjuang dengan motivasi tinggi selamanya tidak akan merugi.
Ilustrasi Berikhtiar Tanpa Henti Ilustrasi Berikhtiar Tanpa Henti Manusia pada umumnya sering terkaburkan oleh pengertian takdir dan nasib sehingga mempengaruhi motivasi diri. Secara sederhana saya dapat menuliskan bahwa takdir tidak dapat diubah, sedangkan nasib manusia bisa diperbaiki. Orang-orang yang pesimis dan tidak memiliki motivasi diri dalam memandang hidup dan kehidupan, akan menyerahkan nasib mereka pada lingkaran kehidupan. Ada kalanya mereka terjebak pada prinsip nrimo ing pandum sehingga kondisi hidupnya begitu-begitu saja, tidak ada perubahan.
Bagi orang-orang yang memiliki semangat dan motivasi dalam hidup, mereka meyakini bahwa nasib manusia dapat diperbaiki. Nasib dapat diubah dan harus diupayakan karena Tuhan tidak akan mengubah nasib manusia bila manusia tersebut tidak berusaha mengubahnya. Bila sekarang Anda sedang bernasib buruk, sekarang adalah saat yang paling tepat untuk berjuang keras dan berupaya mendapatkan nasib yang jauh lebih baik. Jika bukan Anda sendiri yang berusaha, lalu siapa lagi? Bangkitkan motivasi diri Anda, baik motivasi diri internal maupun motivasi diri eksternal.
Takdir baik dan buruk telah dituliskan oleh Tuhan sejak manusia dalam kandungan. Hal tersebut merupakan salah satu rukun iman yang harus diyakini oleh setiap manusia. Sedangkan nasib Anda di masa depan merupakan satu pilihan yang dihasilkan dari langkah-langkah positif yangbisa Anda tentukan sendiri untuk memulainya apakah hari ini? Besok? Atau Lusa? Semua itu hanya bisa diungkap dan ditentukan oleh Anda sendiri dan bukan orang lain.