Polisi menangkap 26 orang pelajar SMU dari berbagai sekolah setelah terlibat dalam tawuran bersenjata berat di jalan raya. Kepada polisi, para pelajar mengaku mendapatkan senjata-senjata tersebut dari Mafia Wars.
"Mereka mendapatkan senjata dari Mafia Wars di Facebook," kata AKBP Hartono kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Selasa.
Perkelahian antar pelajar yang meningkat menjadi perseteruan ala gangster menyebabkan ruas jalan Dr. Sartono, Jakarta Barat, hancur total akibat ledakan granat dan rocket launcher. Anehnya, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa tak berdarah ini.
Saksi mata mengatakan bahwa dua kelompok pelajar berseragam SMU datang dari arah yang berlawanan di jln. Dr. Sartono, membawa berbagai macam persenjataan berat.
"Satu orang bersembunyi di samping toko dengan peluncur roket, tapi tiba-tiba ia roboh terkena tembakan katepel," kata Sudarmin, pengemis yang biasa mangkal di lokasi tersebut.
Sudarmin dan beberapa orang pencopet sempat terjebak di tengah pertempuran saat kedua kelompok pelajar saling menghujani lawan dengan tembakan beruntun dan lemparan granat. Untunglah, disaat genting mereka diselamatkan oleh seseorang yang mengaku sebagai pahlawan pembela kebenaran dan keadilan.
"Orang itu memakai topeng hitam dan berbaju kulit ketat, seperti orang aneh," kata Sudarmin sambil tertawa terbahak-bahak.
Pihak kepolisian kini sedang menyelidiki kelompok yang dicurigai sebagai pemasok senjata Mafia Wars kepada para pelajar. Sedangkan mengenai tokoh bertopeng misterius yang mengaku sebagai pahlawan pembela kebenaran dan keadilan, Hartono menganggap itu hanyalah seorang nyentrik yang mencari perhatian.
"Dikiranya gampang apa, membela kebenaran dan keadilan. Polisi saja harus dilatih sedemikian berat untuk tugas tersebut," pungkas Hartono.
Sumber . Nyatanya!?