- Aku akan menertawakan dunia.
Tidak ada mahluk hidup yang bisa tertawa kecuali manusia. Pohon-pohonan bisa mengalirkan darah kalau terluka, dan binatang di padang akan menangis dalam kesakitan dan kelaparan, namun hanya saya yang mempunyai kemampuan tertawa dan itu milikku untuk digunakan kapan saja aku menghendakinya. Sejak sekarang dan seterusnya aku akan mengembangkan kebiasaan tertawa.
Aku akan tersenyum dan pencernaan makananku akan membaik, aku akan tertawa kecil dan bebanku akan diringankan, aku akan tertawa keras-keras dan hidupku akan diperpanjang karena ini adalah rahasia panjang umur dan sekarang menjadi milikku.
Dan di atas segala-galanya, aku akan menertawakan diriku karena manusia paling lucu kalau dia menganggap dirinya terlalu hebat. Tidak pernah lagi aku akan terjerumus ke dalam perangkap pikiran ini.
Tersenyumlah , Seberat Apapun Masalahmu ... |
Sebab walaupun aku merupakan mukjizat alam yang paling hebat bukankah aku masih tetap sebutir biji yang diterbangkan ke mana-mana oleh angin waktu?
Apakah aku benar-benar tahu dari mana aku datang dan ke mana aku akan menuju? Mengapa aku harus membiarkan kejadian sepele hari ini mengganggu pikiranku? Apa yang bisa terjadi sebelum matahari terbenam yang akan tidak terasa penting dalam aliran sungain zaman?
- Aku akan menertawakan dunia.
Dan bagaimana aku bisa tertawa kalau dihadapkan dengan orang atau perbuatan yang menyinggung perasaanku sehingga mengeluarkan air mata dan sumpah serapahku?
Aku akan melatih diriku mengucapkan empat kata sampai menjadi kebiasaan yang begitu kuat sehingga seketika akan muncul dalam pikiranku setiap kali rasa senang mengancam akan meninggalkanku. Kata-kata ini , yang diteruskan turun temurun sejak zaman kuno, akan menjaga hidupku tetap seimbang. Empat kata ini adalah Ini Juga Akan Berlalu.
- Aku akan menertawakan dunia.
Sebab semua benda duniawi memang akan berlalu. Kalau aku diberati dengan sakit hati aku akan menghibur diriku bahwa ini juga akan berlalu; kalau aku sombong dengan keberhasilan aku akan memperingatkan diriku sendiri bahwa ini juga akan berlalu.
Kalau aku tercekik dalam kemiskinan aku akan mengatakan kepada diri sendiri bahwa ini pun akan berlalu, kalau aku dibebani dengan kekayaan aku akan mengatakan kepada diri sendiri bahwa ini juga akan berlalu. Ya benar, di manakah dia yang membangun piramida?
Bukankah dia dikubur di dalam batunya? Dan tidakkah piramida, pada suatu hari kelak, juga akan terkubur di bawah pasir? Kalau segala hal akan berlalu mengapa aku meresahkan hari ini?
Aku akan melukis hari ini dengan suara tertawa; aku akan memberi bingkai kepada malam ini dengan nyanyian. Tidak pernah lagi aku akan bekerja terlalu keras sehingga tidak merasa bahagia, sebaliknya aku akan terlalu sibuk sehingga tidak merasa sedih.
Aku akan menikmati kebahagiaanku hari ini. Ini bukan gandum untuk disimpan dalam peti. Ini bukan anggur untuk disimpan dalam botol. Ini tidak bisa disimpan untuk hari esok. Ini harus ditabur dan dituai pada hari yang sama dan hal ini akan kulakukan, sejak sekarang dan seterusnya.
- Aku akan menertawakan dunia.
Dan dengan suara tertawaku segala hal akan merosot ke ukurannya yang semestinya. Aku akan menertawakan kegagalanku dan kegagalanku akan lenyap dalam awan impian baru; aku akan menertawakan keberhasilanku dan keberhasilanku akan menyusut ke nilainya yang sesungguhnya.
Aku akan menertawakan kejahatan dan kejahatan akan mati tanpa dirasakan, aku akan menertawakan kebaikan dan kebaikan akan tumbuh subur dan berlimpah-limpah. Setiap hari akan penuh kemenangan hanya kalau senyumanku mendatangkan senyuman dari orang lain dan ini kulakukan tanpa mementingkan diri sendiri, sebab mereka yang mendapatkan kerutan mukaku adalah mereka yang tidak akan membeli barangku.
Tertawalah , Siapapun ... |
- Aku akan menertawakan dunia.
Sejak sekarang dan seterusnya aku hanya akan mengalirkan keringat dan bukan air mata, sebab mereka yang sedih, menyesal atau kalut tidak punya nilai di pasar sedangkan setiap senyuman bisa ditukar dengan emas dan setiap perkataan manis, yang diucapkan dari hati sanubariku, bisa membangun istana.
Sama sekali aku tidak akan membiarkan diriku menjadi terlalu penting, terlalu bijaksana, terlalu bermartabat, terlalu kuat, sehingga aku melupakan bagaimana caranya menertawakan diri sendiri dan duniaku.
Dalam persoalan ini aku akan tetap seperti anak-anak, sebab hanya sebagai anak-anak aku diberi kemampuan untuk melihat ke atas kepada orang lain aku tidak akan tumbuh terlalu panjang bagi tempat tidurku.
Tertawa Adalah Seni , Yang Bisa Membuat Anda Dikenang ... |
- Aku akan menertawakan dunia
Dan selama aku masih bisa tertawa aku tidak akan miskin. Jadi inilah salah satu hadiah alam yang terbesar, dan aku tidak akan membuang-buangnya dengan sia-sia. Hanya dengan tertawa dan kebahagiaan saja aku benar-benar bisa berhasil. Hanya dengan tertawa dan kebahagiaan saja aku bisa menikmati buah kerja kerasku.
Seandainya tidak demikian, jauh lebih baik untuk gagal, sebab kebahagiaan adalah anggur yang mempertajam rasa makanan. Supaya bisa menikmati keberhasilan aku harus mempunyai kebahagiaan, dan tertawa akan menjadi gadis yang melayaniku.
Aku akan berbahagia.
Aku akan berhasil.
Aku akan menjadi yang paling hebat yang pernah dikenal oleh dunia.
The Greatest Secret In The World, Karya OG Mandino.. Nyatanya!?