5. Bermain Video Game
Bermain video game memang sangat seru. Tetapi terlalu sering bermain bisa memengaruhi otak untuk mengharapkan imbalan instan. Bahkan bisa membuat Anda berharap semakin pendek waktu antara sebab dan akibat. Bukan hanya itu, otak pun jadi sulit berpikir perencanaan jangka panjang.
4. Makan Larut Malam
Makan larut malam bisa disamakan dengan overdosis junk food. Ketika stres, lelah atau cemas, hormon kortisol mengirimkan sinyal ke otak Anda untuk makan. Biasanya dalam kondisi tersebut, seseorang mencari makanan berlemak atau yang mengandung gula tinggi.
Makan larut malam juga meningkatkan produksi insulin, hormon penyimpanan lemak, dan tubuh tidak akan membakar lemak saat Anda tidur. Jadi sebaiknya, cari cara bersantai lain, jika tidak ingin bobot tubuh meningkat tajam.
3. Merokok Ganja
Beberapa penelitian memang menyebutkan kalau ganja memiliki manfaat kesehatan. Tetapi bahan aktif dalam ganja, yaitu THC, bisa merusak area otak tempat kenangan terbentuk. Penggunaan ganja secara teratur juga dapat berakibat hilangnya memori jangka pendek, masalah kepribadian, dan depresi. Reaksi buruk yang sangat umum adalah panik akut, kecemasan berlebihan dan justru sulit merasa santai.
2. Minum alkohol
Sesekali minum minuman beralkohol memang tidak masalah. Pastikan saja kalau Anda bisa mengontrol konsumsinya agar tidak kecanduan. Alkohol bersifat adiktif, jadi jangan jadikan pelampiasan kecemasan, kemarahan atau untuk mengatasi stres. Jika Anda mengatasi masalah dengan alkohol, bisa berisiko menambah masalah baru.
1. Menonton TV
Banyak penelitian yang menemukan hubungan yang kuat antara menonton televisi dan obesitas. Salah satunya adalah penelitian dalam Journal of American Medical Association, untuk setiap dua jam menonton televisi, ada peningkatan risiko kegemukan sebesar 23 persen dan 14 persen peningkatan risiko diabetes.
Bukan hanya itu, makin lama menonton televisi, makin sering Anda melihat iklan makanan siap saji yang bisa meningkatkan nafsu makan. Jadi, jangan terlalu lama di depan televisi.