Sejauh ini apa motivasi anda untuk belajar fisika ? untuk apa menghabiskan waktu anda untuk belajar fisika ? Cobalah diam dan berpikir sejenak… jawablah dengan jujur kepada diri sendiri. Setiap jawaban yang anda berikan menggambarkan motivasi pribadi dan tentu saja sangat menentukan hasil belajar anda.
Mengapa harus ada pertanyaan seperti ini ?
Sadar atau tidak, setiap pagi pasti anda harus pergi ke sekolah. Setelah kegiatan belajar selesai, siang hari-nya kembali lagi ke rumah. Mungkin semua kegiatan sehari-hari banyak dihabiskan dengan segala urusan yang berbau sekolah.
Ini sudah dilakukan sejak anda masih TK atau SD dan berlanjut terus hingga sekarang. Jadi sudah menjadi hal yang biasa. Tapi apakah anda sadar, untuk apa melakukan semuanya itu ? Jika tidak pernah mengajukan pertanyaan ini, maka saran dari gurumuda sebaiknya segera dilakukan.
Coba duduk diam sesaat, mungkin malam hari sebelum tidur dan bertanyalah pada diri sendiri : “untuk apa saya sekolah ? untuk apa saya harus repot2 belajar fisika ?”. Setiap jawaban yang anda berikan akan mempengaruhi dan menggambarkan kondisi belajar anda saat ini… tanpa anda sadari.
Apakah anda belajar fisika karena di suruh oleh orangtua ?. Ayah dan ibu memaksa saya untuk belajar fisika biar masuk IPA. Dengan masuk IPA, saya bisa kuliah di jurusan yang bagus setelah menamatkan SMA. Hahaha…. Apabila ini jawaban anda, berhentilah menipu diri sendiri.
Hidup ini anda yang jalani, bukan kedua orang tua anda. Kita sangat berdosa ketika bakat dan kemampuan yang telah Tuhan berikan disia-siakan. Untuk apa harus pusing-pusing belajar fisika kalau anda sangat tertekan, sulit sekali memahami materi fisika… maksudnya anda tidak punya bakat dan kemampuan di situ…. tapi sebenarnya mungkin anda punya suara yang sangat merdu atau punya kemampuan berbicara yang luar biasa.
Saran dari gurumuda, jika anda belajar fisika karena disuruh oleh orangtua, segera banting setir dan putar haluan anda. Untuk apa belajar fisika sambil tertekan ? bukankah itu merupakan keinginan orang lain, sekalipun ayah dan ibu sendiri ?
Apakah anda belajar fisika hanya untuk memperoleh nilai ulangan yang baik ? Biar bisa lulus ujian sekolah, lulus Ujian Nasional dan masuk Perguruan Tinggi Negeri favorit ? jika ini jawaban anda, pikirkanlah kembali… Apabila tujuan anda hanya untuk memperoleh nilai yang baik, maka cara singkat dan cepat bisa anda tempuh… nyontek, sistem belajar SKS (sistem kebut2an semalam), hafal rumus super cepat bisa saja terjadi.
Bukankah anda ingin belajar fisika untuk memperoleh nilai yang baik atau lulus ujian nasional ? fokus belajar anda mungkin hanya untuk menyelesaikan soal-soal. Memang tidak salah, tapi memperoleh nilai yang baik sebenarnya hanya merupakan akibat yang harus kita terima, bukan tujuan utama kita belajar. Ini sangat berbeda …
Teman2ku… sudahkah menemukan alasan mengapa anda belajar fisika ? sadarilah… kita belajar bukan hanya untuk mengejar nilai yang baik. Percuma kita memperoleh nilai yang baik tapi setelah itu apa yang kita pelajari dengan cepat lenyap dari pikiran… nilai yang baik hanya akibat yang harus kita terima karena ketekunan belajar.
Tapi lebih dari itu, kita belajar untuk memahami apa sesungguhnya fisika. Apa yang dapat saya peroleh dan saya manfaatkan dalam kehidupan setelah menghabiskan banyak waktu, tenaga dan uang untuk belajar fisika… fisika itu luar biasa. Temukanlah setiap hal dalam ilmu fisika yang bisa dimanfaatkan untuk kehidupan. Sadar atau tidak, anda bisa menggunakan handphone karena fisika…
lampu listrik yang menerangimu setiap malam ada karena fisika. Siaran televisi atau radio juga tidak akan pernah ada jika tidak ada fisika. Tanpa fisika, komputer dan internet yang anda gunakan saat ini takkan pernah ada. Anda akan kepanasan di siang hari karena tidak ada AC.
Pesawat terbang yang mungkin pernah anda tumpangi juga tidak akan pernah ada… terlalu banyak teknologi, baik yang sederhana maupun modern yang dirancang dengan bantuan konsep-konsep dasar fisika.
Pesawat terbang yang mungkin pernah anda tumpangi juga tidak akan pernah ada… terlalu banyak teknologi, baik yang sederhana maupun modern yang dirancang dengan bantuan konsep-konsep dasar fisika.
Fisika itu indah, fisika sangat dekat dengan kehidupan kita, ia telah membuat hidup kita menjadi lebih mudah dan nyaman… cintailah fisika dan belajarlah fisika dengan cara yang benar… pahamilah konsep-konsep dasar fisika… mulailah dari yang dasar untuk menciptakan sesuatu yang luar biasa. Selamat belajar fisika dengan cara yang benar.
7 Tips Agar Fisika Bisa Lebih Mudah Di Pahami
1.Baca dan pahami materi yang akan dipelajari.
Sebelum pembelajaran dimulai kita harus tahu materi apa yang akan dipelajari, manfaatnya, bahkan kalau bisa cari juga relevansinya dengan kehidupan. Jika perlu tanya guru fisikanya.
2. Cari materi penghubung dan pendukung materi yang akan dipelajari.
Guru kadang lupa melakukan apersepsi atau menghubungkan materi baru dengan materi sebelumnya padahal selalu ada hubunganya. Jangan malu untuk bertanya pada guru. Hal ini bisa memudahkan kita menarik benang merah antara materi baru dengan materi sebelumnya.
3. Pahami rumus, bukan hapalkan rumus.
Rumus fisika kadang merupakan rumus turunan dari rumus pada materi sebelumnya, pahami alurnya. Hindari hanya menghapal rumus. Setelah kita paham rumus, hafal akan mengikuti dengan sendirinya. Kalau guru langsung menyodorkan rumus, jangan segan untuk bertanya.
Melalui rumus yang dipahami dengan konsep yang benar kita bisa menjelaskannya dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Insya Allah dengan memahami penurunan rumus, kita akan merindukan belajar fisika.
4. Pelajari materi dasar sebelum ke materi pokok.
Sebelum mempelajari rumus akhir, pelajari konsep materi yang disampaikan, pelajari materi dari yang mudah dulu, yang ada relevansinya dengan materi sebelum dan selanjutnya, kemudian ke materi pokok.
5. Mudah dengan banyak berlatih.
Banyak berlatih dengan mengerjakan soal adalah salah satu kunci memahami fisika dengan mudah, berlatih dengan soal yang mudah terlebih dulu. Kemudian bertahap dan pahami soal yang relatif lebih sulit. Berlatihlah sesering mungkin.
6. “Ini sulit, tapi Insya Allah saya bisa”,
bukan “Ini Insya Allah saya bisa, tapi sulit’. Kalimat pertama mencerminkan optimisme, yang kedua sebaliknya kalimat orang pesimis.
7. Sayangi guru & jangan benci.
Biasanya siswa yang membenci gurunya sekaligus tidak menyukai mata pelajaran yang diajarkannya.
Sumber : KasKus . Nyatanya!?