Memperpendek dan Memperkerut : ( |
Anda pasti paham, rokok bisa menyebabkan berbagai penyakit. Tapi tahukah Anda, rokok ternyata juga memicu terjadinya disfungsi ereksi dan memperpendek ukuran penis, wEw!.
Selama ini rokok dipercaya menyebabkan penyakit jantung, gangguan hati, stroke, kanker, leukimia, dan berbagai penyakit berbahaya yang lainnya. Tapi menurut studi penelitian dari Boston University School of Medicine yang melibatkan 200 partisipan pria perokok, rata-rata perokok mengalami pemendekan penis hingga 1 cm.
"Ini merupakan penelitian terbesar yang pernah ada tentang rokok yang terkait dengan sensitivitas seks," ujar Dr. Pedram Salimpour, salah seorang peneliti studi ini.
Dr. Pedram Salimpour yang Nyatanya !? temukan di google |
Menurut Dr. Salimpour, pengaruh negatif rokok pada penis sama halnya dengan pengaruh rokok pada hati. Rokok menyebabkan kerusakan pembuluh darah, yang membuat aliran darah terhambat.
Kemampuan ereksi penis dipengaruhi oleh efek elastin, yaitu protein jaringan ikat yang elastis, dan memungkinkan jaringan dalam tubuh untuk kembali ke bentuk semula setelah mengalami peregangan atau kontraksi.
Dr. Salimpour menjelaskan, elastin seperti karet yang bisa meregang dan kembali ke bentuk semula. Inilah yang terjadi pada penis sebagai akibat adanya peningkatan aliran darah.
Nah, merokok dapat merusak kemampuan tubuh untuk melakukan peregangan tersebut, sehingga dapat mempengaruhi ukuran penis dan kemampuan ereksi. Tapi peneliti belum bisa menentukan berapa banyak rokok yang bisa merusak elastin dan memperpendek ukuran penis.
"Hal ini masih memerlukan studi lebih lanjut, tapi tampaknya bahaya rokok lebih rentan terhadap penis ketimbang hati," jelas Dr. Salimpour. Hal ini disebabkan karena pembuluh darah yang ada di penis jauh lebih kecil daripada pembuluh darah di hati. Pembuluh darah yang ada di hati berukuran 1,5 mm, sedangkan pembuluh darah penis 1 mm lebih kecil atau tepatnya berukuran 0,5 mm.
Buruknya lagi, Dr. Salimpour menjelaskan, terdapat kemungkinan bahwa hal yang sama bisa terjadi pada perokok pasif. Tapi hal tersebut membutuhkan penelitian yang lebih lanjut. Jadi, jangan tunda lagi, segeralah berhenti merokok daripada menyesal kemudian.
Sumber : Ceritamu . Nyatanya!?